SEJAK kecil Jericho France Sinahoy Atotoy sudah bercita-cita menjadi seorang paskibra (pasukan pengibar bendera), pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke 79 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Chiko, begitu panggilannya, lahir di Manado pada 29 Agustus 2008, dari seorang ibu bernama Syane Kesek.
Chiko merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Melihat bakat dan kemampuan Chiko kecil, maka ayahnya, Miclan Atotoy, mulai melatihnya Peraturan Baris Berbaris (PBB) semenjak dia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Hari – hari berlalu. Chiko yang pernah bersekolah di SD Negeri 21 Manado, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Manado, dan kini tercatat sebagai siswa kelas XI, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 09 Manado, akhirnya meraih impiannya itu.
Pintar membaca peluang, Chiko pun memberanikan diri mengikuti seleksi calon paskibraka. Semua tes diikuti dari awal hingga akhir dengan penuh perjuangan. Semuanya dilalui dengan tidak gampang.
Serangkaian persyaratan diikutinya, mulai dari tes administrasi, Pancasila, wawasan kebangsaan, intelegensi umum, kesehatan, parade, PBB, kesamaptaan, hingga tes kepribadian.
Alhasil, Jericho France Sinahoy Atotoy, mendapat nilai baik dan dinyatakan lulus. Orang tuanya pun berpesan agar
Chiko selama mengikuti pendidikan dan pelatihan harus sungguh – sungguh dan fokus.
Selain itu, jangan lupa untuk berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan. Selama 20 hari terhitung sejak 22 Juli hingga 14 Agustus 2024, Chiko berada di Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Paskibra Kota Manado, yang digelar di lapangan Sparta Tikala.
Hingga akhirnya, pada Rabu, 14 Agustus 2024 malam, bertempat di aula serba guna Pemkot Manado, Chiko dikukuhkan sebagai salah satu Paskibra, oleh Wali Kota Andrei Angouw. (***)