Pilarmanado.com, PARIGI MOUTONG – Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), terus mengupayakan percepatan transformasi mutu pendidikan di Indonesia, termasuk aspek manajerial di satuan pendidikan.
Hal itu diwujudkan melalui program pengangkatan guru penggerak menjadi kepala sekolah/pengawas sekolah. Beragam manfaat dapat diperoleh dari program guru penggerak, yakni meningkatnya kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan murid.
Dengan demikian, guru penggerak yang berkesempatan menjadi kepala sekolah/pengawas sekolah, memiliki kompetensi lebih cakap menghadapi berbagai tantangan global, serta mengakselerasi terjadinya perubahan positif yang siginifikan dalam pemajuan pendidikan di Indonesia.

“Kami mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam mengimplementasikan program prioritas Kemendikbudristek. Namun, kami berharap agar guru penggerak di daerah ini juga dapat lebih diberdayakan sebaik mungkin, karena program guru penggerak dipersiapkan untuk melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial sebagai pemimpin pembelajaran,” tutur Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, saat melakukan audiensi dengan Bupati Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (28/05/2024).
Pada pertemuan itu, Nunuk mengimbau agar seluruh pihak khususnya pemerintah daerah (Pemda), untuk mendukung penyerapan SDM kepala sekolah/pengawas sekolah yang berasal dari guru penggerak.
Menanggapi hal tersebut, Pejabat (Pj) Bupati Kabupaten Parigi Moutong, Richard Arnold, mengatakan, pihaknya akan mendukung kebijakan Kemendikbudristek, untuk memaksimalkan pengangkatan Guru Penggerak sebagai kepala sekolah dan pengawas.

“Pemda akan mengoptimalisasikan invetarisir data dan penginputan agar sesuai dengan kebutuhan di wilayah kami sehingga kepala sekolah dan pengawas semaksimal mungkin dapat diisi dari unsur guru penggerak,” ucapnya.
Merujuk data Kemendikbudristek, kebutuhan kepala sekolah di Kabupaten Parigi Moutong, sebanyak 40 orang, sementara guru penggerak yang sudah menjadi kepala sekolah baru 21 orang.
Dengan demikian persentase pengangkatan Guru Penggerak menjadi kepala sekolah di wilayah ini masih berkisar 53 persen. Ada pun jumlah keseluruhan guru penggerak di Sulawesi Tengah sejak angkatan 1 hingga angkatan 9, tercatat sebanyak 743 orang.
Dari jumlah tersebut sebanyak 482 guru penggerak telah memenuhi syarat menjadi kepala sekolah, dimana 140 diantaranya telah menjadi kepala sekolah, dan 6 orang menjadi pelaksana tugas (Plt) kepala sekolah.

Pada angkatan kesembilan jumlah calon guru penggerak bahkan sudah menyentuh angka 496 orang. Dari jumlah tersebut 257 diantaranya sudah memenuhi syarat sebagai kepala sekolah, dengan rincian, 39 calon guru penggerak sudah menjadi kepala sekolah dan 1 orang menjadi Plt Kepala Sekolah.
Kontributor: Kemendikbudristek
Editor : Indra Ngadiman