Pilarmanado.com, MANADO – Koperasi Konsumen Indonesia Makmur Bersama (KIMBERS) terus melakukan terobosan, menyusul makin diterimanya wadah tersebut hingga ke lapisan masyarakat.
Bahkan kolegial terpadu itu, kini telah merambah ke beberapa daerah di tanah air, seiring terakomodirnya sejumlah pihak untuk bergabung dan bertekat membesarkan KIMBERS, karena dinilai memiliki nilai tambah bagi kemajuan perekonomian di tanah air.

Ketua Umum (Ketum) KIMBERS, Rizal Lumiu, SE, MM, kepada Pilarmanado.com, mengatakan, hadirnya organisasi berbadan hukum itu di Indonesia, semata – mata membantu masyarakat meningkatkan pendapatan yang sempat terpuruk.
Dikatakan Rizal, kehadiran KIMBERS merupakan salah satu solusi untuk memperbaiki tingkat perekonomi dari tingkat paling bawah. Menurut dia, dengan terdongkraknya ekonomi masyarakat, paling tidak telah membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan yang setiap tahunnya bertambah.
“KIMBERS dibentuk tidak sekadar gagah – gagahan, tapi bagaimana organisasi ini bisa diterima dan dipercaya publik, untuk membantu memajukan serta meningkatkan pendapatan masyarakat,” jelas Rizal, melalui rilisnya, Sabtu (24/08/2024).
Lebih jauh Rizal mengatakan, peran KIMBERS tidak hanya berkutat pada satu tujuan saja, melainkan bagaimana mengembangkan kerjasama yang disesuaikan dengan potensi di setiap daerah.

Rizal mengatakan, banyak cara dan solusi yang bakal dilakukan KIMBERS, diantaranya, memaksimalkan program bank sampah, namun mulai ditinggalkan, karena minimnya jaminan kelangsungan, arah datujuan dari bisnis tersebut.
“Intinya, KIMBERS tetap mendukung setiap instrumen yang merupakan alat bantu untuk mengumpulkan data dan informasi. Dengan begitu, setiap kendala dapat diketahui dan kemudian dicarikan solusi yang tepat dalam mengambil keutusan,” ujar Rizal.
Selain itu, Rizal juga akan melakukan terobosan nyata terkait penyediaan pupuk dengan kualitas high tech atau teknologi canggih. Caranya imbuh dia, KIMBERS akan menjalin kerjasama dengan pabrik yang ada di daerah – daerah, termasuk harganya.
Khusus di Sulawesi Utara (Sulut), kata Rizal, program tersebut tengah digeluti melalui Kepala Cabang KIMBERS Sulut, Anatje Johanis, berupa penjualan pupuk dan usaha rumah makan.
Diharapkan apa yang sedang dirintis Anatje dan beberapa pengurus lainnya, dapat diikuti pelaku – pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengembangkan bisnis yang dirintis.
Di sisi lain, Rizal menambahkan, Sulut juga berpotensi untuk mengembangkan usaha penjualan kodok liar. Sebagai solusinya, nantinya akan ada tim untuk menyampaikan kriteria, mulai dari cara menangkap, pengepakan hingga pemasaran.

“Untuk kerjasama dan harganya, KIMBERS sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan pupuk, dengan buyer (pembeli-red) kodok sawah atau kodok liar, sehingga tidak memberatkan masyarakat petani,” katanya.
Sebagai realisasinya kata Rizal, KIMBERS telah menyambangi dan berkomunikasi dengan pelaku – perlaku bisnis, seperti di Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa Timur dan Banten.
“Sekarang ini, kami fokus pada pendauran sampah untuk dijadikan kerajinan. Selanjutnya, hasil kerajinan nantinya dijual ke daerah – daerah. Upaya ini merupakan nilai tambah dalam memajukan pendapatan masyarakat,” kata dia.
Dia berharap, upaya tersebut dapat merambah hingga ke sejumlah daerah di Indonesia Timur, yang nota bene memiliki potensi terutama pada sektor perikanan, sehingga dapat bersaing di pasar global.
Khusus Indonesia Timur, KIMBERS akan hadir untuk membangun mitra kerja di sektor perikanan dengan menjadi mediator guna peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para nelayan dan UMKM.

“KIMBERS akan membantu mencari akses modal dan akses pasar untuk hasil – hasil perikanan laut, baik pembeli dalam negeri maupun pembeli luar negeri/ekspor, sehingga nelayan bisa mendapatkan harga yang maksimal untuk peningkatan pendapatan nelayan itu sendiri, pungkas Rizal.
Penulis: Indra Ngadiman