Pilarmanado.com, MANADO – Untuk memastikan berjalan tidaknya program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara (Sulut), menyempatkan mendatangi Katolik 17 St. Tarsisius Manado, seiring dengan digelarnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kabarnya, kehadiran BPMP Sulut di sekolah tersebut untuk memastikan program MBG tetap berlanjut, seiring dengan hadirnya murid baru. Menariknya, 28 murid baru baru mendapat MBG bersama murid kelas 2 hingga kelas 6.

Kepala SD Katolik, 17 St. Tarsisius Manado, Lexie Palohoen, S.Pd, mengakui kalau murid baru belum terbiasa dengan sajian MBG, sehingga memerlukan tuntunan dari orang tua.
“Bagi tamatan TK Katolik MBG sudah terbiasa, namun murid baru yang dari luar belum terbiasa. Makanya mereka masih dituntun oleh guru atau orang tua,” kata Lexie, yang juga Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Manado itu menjelaskan.
Sedangkan menyangkut jumlah murid, Lexie mengatakan, sekolahnya hanya membuka kuota satu rombongan belajar atau Rombel, meski yang mendaftar sangat banyak.
“Terpaksa kami ditolak karena sudah melebihi kuota. Sistem Pensrimaan Murid Baru (SPMB), meski sekolah ini berbayar. Ke depan, kami akan membuka dua rombel mengingat peminat yang cukup antusias,” katanya.
Lexie yang juga ketua K3S Kecamatan Wanea itu menambahkan, MPLS tidak hanya berlaku bagi murid baru, tetapi seluruh peserta didik, karena bertepatan dengan tahun ajaran baru.
Khusus murid baru, nantinya akan difokuskan pada pengenalan lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, seperti perpustakaan, toilet, tempat sampah, ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), ruang kepala sekolah, ruang guru dan fasilitas lainnya.

“Kami mengacu pada materi yang sudah disiapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), terutama transisi pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menyenangkan,” pungkas Lexie. Penulis: Meldi Sehensolar.