Pilarmanado.com, MANADO – Sekolah Dasar (SD) Inpres Winangun di bawah pimpinan Lantriyani Wahiu, S.Pd, menargetkan penerimaan siswa baru sebanyak 2 rombongan belajar (Rombel).
“Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)SD Inpres winangun berjalan lancar, ditangani langsung oleh panitia yang ditunjuk dengan dibantu guru piket,” kata Lantriyani, akhir pekan ini.
Dikatakan, penjaringan siswa baru menyasar semua anak usia sekolah termasuk yang sudah putus sekolah. Jadi, selain menjaring siswa yang masuk zonasi, juga menerima siswa melalui jalur afirmasi, yaitu siswa kurang mampu.
Hal itu dibuktikan dengan surat keterangan dari pemerintah setempat, atau instansi lain berkompoten. Sedangkan kepada siswa kurang mampu akan diberikan bantua berupa alat tulis, buku dan seragam sekolah.

“Ada beberapa siswa yang sudah diberikan bantuan karena terhingga kurang mampu. Ada pun zonasi SDI Winangun meliputi Winangun 1 dan Pineleng,” kata mantan Kepala SD Negeri 36 Manado itu meyakinkan.
Lantryani mengatakan, SD Inpres Winangun Manado sudah siap dengan pembelajaran kreatif dan menyenangkan, sehingga kompetensi guru tetus dikembangkan melalui pembekalan atau In House Training (IHT) sebelum tahun ajaran baru dimulai.
“IHT penting karena kurikulum merdeka mulai diterapkan di semua kelas sehingga para guru harus siap betul. Guru harus keluar dari zona nyaman dan terus berusaha mengembangkan diri dengan mempelajari Platform Merdeka Belajar (PMM),” tegasnya.
Dalam mengisi waktu libur anak sekolah, imbuh Lantriyani, guru – guru dan kepala sekolah tetap hadir, sambil menata lingkungan, membersihkan halaman dan ruang kelas.

“Setiap hari kami tetap masuk sekolah. Bahkan selama 15 hari harus bolak balik antar jemput siswa dan guru yang mengikuti metode gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing), di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara (Sulut),” katanya.
Menurut dia, Gasing merupakan metode berhitung yang efektif. Program tersebut sangat bermanfaat bagi siswa dan guru. Nantinya siswa dan guru yang jadi peserta akan menularkan kepada siswa lainnya.
Penulis: Meldi Sahensolar.