Pilarmanado.com, MANADO – Program Andalan Presiden Prabowo Subianto berupa Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bergulir sejak Januari 2025 di sejumlah satuan pendidikan di Kota Manado, tercoreng.
Tidak mengherankan kejadian itu menuai cibiran sejumlah orang tua murid. Mereka menuding kalau pelayanan dapur umum yang dipercayakan pemerintah untuk memproduksi makanan jadi bagi ribuan murid, mulai asal – asalan mengolahnya.

Seperti yang terjadi di Pandu pada Rabu, (14/05/2025) lalu, daging ayam yang dibagikan, sebagian besar tidak bisa dikonsumsi, karena berbau busuk. Buntutnya, pihak sekolah melarang para murid mengkonsumsi makanan tersebut.
Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandu, Rusmin Sigar, M.Pd, ketika ditemui Jumat, (16/05/2025) tidak membantah kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa itu diketahui saat para murid akan menikmati makan siang.
“Tiba – tiba datang orang tua murid bernama Rosna, sambil marah – marah karena anaknya membawa pulang makanan yang busuk. Kesal dengan kejadian itu, Rosna pun memviralkan di media sosial (Medsos),” ujar Rusmin.
Menurut Rusmin, dirinya sudah tahu ada beberapa makanan yang tidak layak dikonsumsi, karena sebelum dibagikan kepada murid langsung diperiksa. Saat itu juga Rusmin pun menghubungi penanggung jawab MBG di Wilayah Pandu dan dapur umum.

Sedangkan orang tua yang protes, menurut Rusmin, anaknya bukan bersekolah di SDN Pandu, tetapi di SD Inpres 4/82 Pandu.
Rusmin yang juga Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Bunaken Darat, menjelaskan, selama ini program MBG berjalan aman dan lancar. Namun kali ini mereka kebobolan.
“Pihak pengelola telah mengakui kesalahan. Kami berharap tidak terulang lagi,” katanya.
Sejumlah guru yang ditemui di beberapa satuan pendidikan di Pandu menuturkan, program MBG sangat bagus. Namun terkadang pengelolah memberikan menu makanan yang tidak sesuai harapan.
Setiap minggu ada satu kali daging ayam, sisanya cakalang goreng saus, tahu tempe dengan volume terbatas, bahkan terkadang ikan sudah keras tetap disajikan. Juga terkadang buah pisang yang tidak layak dikonsumsi.

“Menunya terlalu sedikit,” ujar sejumlah guru yang setiap hari melayani para murid.
Kepala SD Inpres 4/82 Manado, Mesje Andisi, S.Pd, mengakui kalau sebagian makanan yang disalurkan tidak layak dikonsumsi. Mesje mengatakan, program MBG sebenarnya sangat baik, karena membuat murid – murid rajin bersekolah.
“Meskipun sakit anak anak rajin sekolah karena ada makanan bergizi gratis,” ungkap dia.
Peristiwa makanan busuk mengundang reaksi dari berbagai pihak. TV nasional hingga lokal mendatangi ke lokasi kejadian melakukan peliputan. Bahkan Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham), Badan Gizi, Dinas Kesehatan, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Manado, Steven Tumiwa, M.Pd mendatangi lokasi.
Penulis: Meldi Sahensolar.