Pilarmanado.com, MINAHASA – Sosok Susi Sigar dinilai lebih oke memimpin Kabupaten Minahasa untuk lima tahun ke depan. Penilaian itu terbersit dalam diskusi yang digelar Relawan M17, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Diskusi yang dilaksanakan di markas Relawan M17, di Desa Sea, Kabupaten Minahasa, dengan tema ‘Mencari Pemimpin Yang Baru Untuk Kemajuan Minahasa’, menyimpulkan, Susi Sigar merupakan figur paling layak membangun Kabupaten Minahasa untuk periode 2024 – 2029.
Kesimpulan tersebut memang tidaklah muluk – muluk lantaran melibatkan beberapa narasumber dari kalangan akademisi/dosen, seperti Ir. Alvin Pongtuluran, M.Si dan pemerhati/pengamat politik Max Menix Makalikis, S.Sos.

Pada pertemuan yang dinamakan Focus Group Discussion atau FGD disimpulkan juga, Minahasa sebagai daerah tertua di Sulut, sudah saatnya mengubah karakternya sebagai daerah, terutama pada agro wisata, pendidikan dan sentra – sentra ekonomi baru.
Dikatakan, Susi Fiane Sigar atau yang populer dengan sebutan Susi Sigar, sekarang ini dikenal masyarakat sebagai ponakan dari Prabowo Subianto.Respon seperti itu terlihat ketika yang bersangkutan bertandang ke kampung – kampung.
Mencermati pernyataan polos Susi, kalau dirinya masih bodoh dalam berpolitik, Relawan M17 berpendapat, hal itu berlaku bagi setiap figur. Kenyataannya, Susi mampu merangkul, lantaran memiliki kapasitas dan kemampuan.
“Respon masyarakat terhadap kehadiran Susi Sigar sangat luar biasa. Susi, orangnya baik, jujur, berjiwa sosial, suka membantu dan membangun. Orangnya tidak suka ngarang – ngarang cerita, karena dia bukan politisi. Sebaliknya, beliau komit untuk membangun,” kata Ir. Iwan J.S. Ngadiman, M.Si, sebagai penggagas terbentuknya Relawan M17.
Pada kesempatan yang sama, FGD membahas juga sosok Dr. Olga Singkoh, M.Hum. Disebutkan, Olga yang dikenal sebagai pengajar di Universitas Manado (Unima), dinilai memiliki etiket, punya basis massa, terutama di Tondano Raya.
Selain itu, Olga mempunyai basis kekuatan yang berasal dari almarhum suaminya Jantje Sajow–mantan Bupati Minahasa, red.–. Sebenarnya, Olga kuat karena ada faktor kecemburuan dari pihaknya.
Dan jika Olga Singkoh lolos–dalam survei, red.–, itu karena ada unsur ketidaksukaan dukungan pihak Olga Singkoh kepada saingan yang akan diusung partai lain. Sayangnya, Olga agak sulit untuk ‘mendobrak’ DPP Partai Gerindra.
Jika disandingkan dengan Susi Sigar maka mereka berdua beda-beda tipis. Susi Sigar sedikit lebih unggul.
Sementara figur lainnya, seperti Audy Karamoy, Youla Lariwa Mantik dan Andre Sumual, dinilai belum sepenuhnya dapat menandingi Susi dan Olga. Audy misalnya, belum banyak dikenal. Bahkan saat di-googling saja, namanya agak sulit muncul.
Informasi dari medsos, nuansa berpikirnya untuk kepentingan bisnis. Kalau bilang dukungan, pastilah ada. Tetapi untuk memenangkan Pilkada Bupati Minahasa dari Partai Gerindra, tampaknya Audy Karamoy bersama timnya harus bekerja keras.
Sama halnya Youla Lariwa Mantik, jika menilik ke belakang, agak berat karena dia baru muncul. Dari segi komunikasi politik, bagaimana hubungannya dengan masyarakat termasuk pencitraan, tampaknya masih susah untuk merangkul massa.
Sedangkan Andre Sumual, belum begitu dikenal sehinggga agak susah untuk merangkul massa.
Lain halnya dengan Ramoy Markus Luntungan, yang namanya kerap muncul dalam beberapa pertemuan bersama Yulius Selvanus, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulut.
Yulius, pada suatu kesempatan menyebut secara terbuka, kalau Ramoy adalah calon Bupati Minahasa, padahal waktu itu beliau tidak ikut dalam proses penjaringan bakal calon bupati Minahasa oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Minahasa.
Walaupun berusia senja, namun jika figur Ramoy disandingkan dengan kelima calon di atas, maka di atas kertas, Ramoy Markus Luntungan unggul dalam segala hal.
Dalam karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Ramoy, sangatlah cemerlang, bahkan di saat menjabat hingga selesai menjadi Bupati Kabupaten Minahasa Selatan, tidak ada catatan buruk, sehingga kapasitasnya tidak diragukan lagi.
Minahasa adalah kota tua yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara. Berpuluh-puluh tahun, pembangunan di tanah nenek moyangnya Prabowo Subianto, Presiden terpilih periode 2024-2029, hanya jalan di tempat.
Saat ini, Kabupaten Minahasa lagi mencari sosok pemimpin baru. Dibutuhkan sangat figur yang ingin membangun untuk mengubah Minahasa ini menjadi suatu kota baru, terutama di bidang pariwisata agro wisata, pendidikan, dan sentra-sentra ekonomi baru.
Penulis: Indra Ngadiman