Pilarmanado.com, MANADO – Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 52 Manado, Arifin Miu, S.Pd, mengatakan, tugas dan tanggung jawab seorang guru tidaklah mudah dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.
Dikatakan, sukses tidaknya peserta didik ada di tangan guru yang sudah dibekali dengan ilmu mendidik. Dia mengatakan, kebanggaan seorang guru ketika melihat anak didiknya berhasil.
“Dengan demikian, guru harus menggunakan sumber daya yang dimiliki, untuk mengajar setiap siswanya dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang. Semuanya tergantung guru, bagaimana caranya murid yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, kurang paham menjadi paham,” kata Arifin di ruang kerjanya, Rabu, (04/02/2025).

Itu sebabnya imbuh dia, seorang guru harus mampu meningkatkan kompetensinya sesuai dengan kemajuan zaman.Sebagai pimpinan sekolah, Arifin yang mantan Kepala SD Negeri 53 Manado itu, memberikan kebebasan kepada guru – guru untuk berkreasi sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)-nya.
“Jadilah guru yang dicintai dan dirindukan peserta didik. Jangan asal mengajar, sehingga tidak menghasilkan apa apa. Perhatian terhadap anak didik, tidak hanya di sekolah tapi juga di luar jam sekolah,” ujarnya lagi.
Lebih jauh dikatakan, guru harus memiliki kepekaan terhadap kehadiran siswanya yang absen hingga beberapa hari. Menurut Arifin, jika ada siswa seperti itu, guru wajib mencari tahu dengan mengunjungi rumahnya atau home visit.
“Mungkin ada masalah keluarga, sakit dan lain lainnya. Jika ada siswa sakit dan tidak ada uang untuk berobat, tidak ada salahnya jika guru – guru mengumpulkan uang untuk membantu seikhlasnya,” kata dia mengingatkan.
Sosok kepala sekolah murah senyum dan suka humor itu, lebih jauh menjelaskan, penerapan 7 kebiasaan baik Anak Indonesia Hebat di sekolahnya sudah berjalan baik dan maksimal.
Dimulai dari kebiasaan bangun pagi, berdoa, makan makanan bergizi, berolahraga, gemar belajar, suka bermasyarakat dan tidur cepat agar bisa bangun pagi, semuanya telah disosialisasikan.

Guna memantau kebiasaan atau aktivitas anak di rumah, perlu keterlibatan orang tua. Setiap wali kelas juga mengawasi lewat group WhatsApp dan ada jurnal yang diisi setiap hari.
Terkait olahraga senam sehat anak Indonesia hebat, sebagian besar sudah dikuasai anak-anak. Disebutkan, setiap minggu ada 3 kali senam sehat dilanjutkan dengan menyanyikan lagu lagu nasional terutama Indonesia Raya. Hal ini untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air Indonesia.
Soal pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Arifin mengaku selalu transparan kepada guru – guru, karena Rencana Anggaran Kegiatan dan Rencana Sekolah (RKAS) dibuat bersama. Semua pengelelolaan dana BOS diserahkan kepada bendahara, dengan pengawasan kepala sekolah.
“Saya tidak pernah pegang uang. Semuanya dibelanjakan oleh bendahara, dan saya tinggal kontrol apakah sesuai dengan RKAS,” katanya meyakinkan.
Penulis: Meldi Sahensolar.