Pilarmanado.com, MANADO – Meski Ruang Kelas Baru (RKB) Sekolah Dasar (SD) GMIM 20 El Manibang Manado telah rampung, kenyataannya, bangunan yang menggunakan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) 2024 itu, belum juga dapat digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Kejadian itu dibuktikan dengan tidak digunakannya dua RKB itu, untuk pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) kelas enam, yang dijadwalkan berlangsung Senin, (05/05/2025) hingga Jumat, (09/05/2025).
Ironisnya, informasi yang diperoleh wartawan Aliansi Pers Pendidikan Manado (APPM) Kota Manado, belum digunakannya RKB tersebut karena masih menunggu serah terima kunci pintu.
Masalahnya, informasi tersebut telah disampaikan beberapa bulan sebelumnya, sehingga menimbulkan tanda tanya, baik di kalangan sekolah maupun orang tua siswa.
Kepala SD GMIM 20 El Manibang Manado, Rita Herke Sondakh, S.Pd, yang ditemui di kantornya, Jumat (02/05/2025), tidak menampiknya. Rencananya kata Rita, ruangan yang akan difungsikan sebagai ruang kepala sekolah dan ruang kelas.
“Kita tinggal lihat nanti. Hingga kini, kami pihak sekolah masih menunggu petunjuk dari pihak berkompoten,” ujar Rita.
Sedangkan menyangkut pelaksanaan UAS, Rita menjelaskan, diikuti 36 murid kelas enam. Sebelumnya, mereka telah mengikuti ujian semester genap tahun ajaran 2024 – 2025, yang dilanjutkan dengan ujian praktek.

“Setelah UAS, murid kelas satu hingga kelas lima, akan mengikuti ujian semester genap,” jelas dia.
Dikatakan, SD GMIM 20 Manado, kini mengoleksi lebih dari 200 murid. Dia berharap pada tahun ajaran baru, jumlah peminat akan meningkat. Peluang besar menambah koleksi murid baru, karena SDN Malalayang membatasi penerimaan hanya 1 rombongan belajar atau Rombel.
Sejak dipercayakan memimpin sekolah tersebut sejak Februari 2025 lalu, Rita fokus meningkatkan apa yang telah dicapai pimpinan sebelumnya, Ernie Rosang.
“SD GMIM 20 sudah bagus tertata dengan baik. Begitu juga dengan sistem sudah berjalan dengan baik, dan tinggal melakukan peningkatan – peningkatan, terutama kapasitas tenaga pendidik serta sarana dan prasarana penunjang pendidikan lainnya,” jelas dia.
Sekadar diketahui, Rita diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 2001, dengan penempatan di SD Inpres Malalayang sebagai guru kelas 1. Ia mengikuti calon kepala sekolah angkatan terakhir dan kini dipercayakan sebagai kepala sekolah.
“Ini amanat yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,” kata Rita serius.
Penulis: Meldi Sahensolar.