Pilarmanado.com, MANADO – Kepala Sekolah Dasar (SD) Inpres Mapanget Barat (Map-Bar), Jeane Rawung, S.Pd, menyayangkan dua siswanya tidak masuk daftar sebagai peserta Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Meski begitu, Jeane mengaku tidak bisa berbuat lebih, karena penetapan nama – nama peserta merupakan kewenangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek),yang ditentukan secara acak.
“Kedua siswa yang telah mengikuti latihan Gasing di BPMP justru tidak keluar nama sebagai peserta ANBK. Sebaliknya ada siswa yang sudah pindah sekolah, namanya keluar sebagai peserta ANBK,” ujar Jeane.
Meski kecewa, mantan kepala sekolah (Kepsek) SD Negeri 66 Manado itu tetap memberi motivasi kepada peserta ANBK, untuk mempersiapkan diri dengan baik. Dikatakan, peserta ANBK merupakan ujung tombak sekolah menaikkan rapor pendidikan.
Pengimbasan pandai berhitung dengan metode gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) di SD Inpres Map – Bar telah memasuki hari ke 5, dengan 95 peserta.
“Pengimbasan akan berlangsung selama 10 hari, ditambah dengan gladi bersih pertengahan Oktober. Kami sudah melaksanakan simulasi bersama proktor, teknisi dan peserta,” ungkap Rawung.
Seperti diketahui, SD Inpres Map-Bar sukses meraih predikat Sekolah Berkemajuan Terbaik 2024, karena terjadi peningkatan rapor pendidikan secara signifikan, yang merupakan hasil ANBK 2023.

Sebagai imkbasnya, Kemendikbudristek pun mengucurkan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) Kinerja yang digunakan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kami berupaya mempertanankan prestasi sekolah berkemajuan terbaik lewat ANBK tahun ini,” pungkas Jeane.
Penulis: Meldi Sahensolar.