Pilarmanado.com, MANADO – Sekolah Dasar (SD) Negeri 99 Manado yang terletak di Puncak Karombasan Utara, Kecamatan Wanea terancam ditutup akibat kekurangan murid.
Lihat saja penerimaan siswa baru tahun ajaran 2024/2025, jumlah peserta didik yang mendaftar hanya 4 orang. Sementara siswa kelas 6 yang lulus tahun ini berjumlah 9 orang.
Kepala SD Negeri 99 Manado, Robert Wongkar, S.Pd ketika ditemui di kantornya, Selasa (23/07/2024) mengatakan, pihaknya sudah berusaha menjaring siswa baru dengan cara door to door.

“Begitu juga dengan guru – guru, telah dikerahkan naik – turun rumah warga sekitar, tetapi jumlah anak usia sekolah memang hanya itu. Apalagi lokasi SDN 99 Manado berada di puncak gunung yang menyulitkan untuk naik. Jadi, hanya anak – anak di sekitar sekolah yang mendaftar,” katanya.
Wali kelas 1 yang juga guru penggerak mengatakan, hanya 4 siswa dan kini sedang ikut Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), itu pun semuanya warga sekitar sekolah. Selain populasi anak usia sekolah yang berkurang, lokasi sekolah tersebut sulit dijangkau warga.
“Jika tidak ada kemajuan, diprediksi dua hingga tiga tahun ke depan SD Negeri 99 Manado bisa ditutup,” katanya dengan nada prihatin.
Dikatakan Robert, jumlah siswa kelas 2 hanya 6 orang sehingga total peserta didik 48 orang, termasuk siswa pindahan 4 siswa. Menurutnya, sudah ada wacana untuk dimerger namun tidak ada satuan pendidikan yang letaknya berdekatan.
Di Kecamatan Wanea, ada SD Negeri 69, 39, 24, 38 dan SD Negeri 100, tetapi semuanya agak berjauhan. Dikatakan, kalau pun ditutup, Karombasan Utara juga akan kesulitan mencari sekolah terdekat.
Meski terbilang sekolah kecil, namun satuan pendidikan tersebut cukup banyak mencetak prestasi di bidang olahraga dan akademik, antara lain bulu tangkis.
Sementara tahun 2023, berkat kinerja Kepsek Robert Wongkar, SD Negeri 99 boleh menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dikatakan, penghargaan tersebut karena sekolah tersebut dinilai berhasil meningkatkan mutu rapor pendidikan, termasuk di dalamnya literasi, numerasi, survei karakter, survei lingkungan belajar dan pelaporan dana BOS yang tepat waktu.
Dikatakan, pihaknya sudah siap dengan pembelajaran kurikulum merdeka dan Full Day School (FDS). Khusus FDS, fokus pada materi anti korupsi, Bahasa Inggris dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Semua didukung dengan tersedianya buku panduan.
Penulis: Meldi Sahensolar.