Pilarmanado.com, MANADO – Kepala Sekolah Dasar (SD) Inpres 10/73 Pandu, Meejan Robert Wolter Bawuoh, mengatakan, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan anak didik dalam proses pembelajaran.
Dikatakan, akibat kemajuan teknologi, kemampuan literasi dan numerasi menjadi rendah rendah. Imbasnya, siswa cenderung lebih suka menonton video, main game dari pada membaca.
“Ini merupakan tantangan bagi guru di zaman era teknologi yang kian tak terbendung. Untuk mengembalikan kebiasaan siswa, setiap hari sebelum mata pelajaran dimulai, kami diawali dengan membaca termasuk buku cerita, termasuk membiasakan mereka membuar pekerjaan rumah,” ujar Meejan.

Sebagai kepala sekolah yang sudah malang melintang di dunia pendidikan, Meejan mewajibkan peserta didik untuk mengambil waktu membaca karena ini menjadi dasar yang kuat.
Lebih jauh dikatakan, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), SD Inpres 10/73 Manado, dilaksanakan pada gelombang ketiga, Senin 4 Oktober, dengan peserta berjumlah 25 orang tanpa cadangan. Sebelumnya peserta sudah mengikuti simulasi dan gladi bersih.
Sementara Kepala SD Negeri 81 Loreng Manado, Joanda Yulita Timbuleng, S. Pd, mengatakan, ANBK tahun ini akan bergabung dengan SD Inpres 10/73, pada gelombang 4, Rabu 6 Oktober.
Tahun lalu kata dia,sekolahnya bergabung dengan SD Negeri Pandu. Namun letaknya agak jauh, Joanda pun mencari lokasi yang lebih dekat, yaitu SD Inpres 10/73, dengan jaraknya 2.5 kilometer.
“Kami sudah melaksanakan gladi bersih sebanyak. ANBK tahun diikuti 30 peserta, dan mereka sudah siap. Sebelumnya peserta ANBK sudah melaksanakan berbagai simulasi secara mandiri dan gladi bersih di SD Inpres 10/73,” ujar Joanda.
Penulis: Meldi Sahensolar.