Pilarmanado.com, MANADO – Meski Full Day School (FDS) belum ditetapkan sebagai program wajib, namun Sekolah Menengah Pertama (SMP) Katolik St. Theresia Malalayang, Manado, siap menerapkan agenda tersebut dalam kegiatan belajar – mengajar tambahan.
Kepala SMP Katolik St. Theresia Malalayang, Paula Rumondor, S.Pd, Selasa, (24/09/2024), mengatakan, pihaknya sudah terbiasa dengan berbagai kegiatan ekstra kurikuler. Begitu juga dengan siswanya sudah terbiasa pulang pukul 14.00 WITA.

“Jika akan ditambah dengan kegiatan FDS, maka siswa akan pulang jam enam sore. Kami mengakui, ada konsekuensi anggaran jika penambahan jam, karena sebagian besar guru honor/yayasan atau bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS),” jelas Paula.
Untuk penambahan jam pelajaran, imbuh Paula, sekolahnya hanya ketambahan 2 materi, yaitu pembelajaran anti korupsi dan pengembangan Informasi serta teknologi.
Lebih jauh dijelaskan, SMP Katolik St. Theresia, kini makin diminati dari tahun ke tahun. Buktinya siswa baru tahun ajaran 2024/2025 mengalami kenaikan cukup signifikan, dari 90 an pada tahun lalu bertambah menjadi 120 orang.
“Sedangkan untuk siswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP) sekitar 200 orang, dengan rincian tidak mampu secara ekonomi,” jelas Paula.
Menyinggung bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado berupa tas sekolah, SMP Katolik St Theresia tidak kebagian sama sekali. Padahal kata Paula, bantuan tersebut menyasar pada siswa penerima PIP, baik Sekolah Dasar (SD) maupun SMP.
“Kami sudah mengajukan daftar siswa penerima PIP ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Manado, dengan harapan bisa mendapatkan bantuan tas sekolah,” pungkas Paula.
Penulis: Meldi Sahensolar.