Pilarmanado.com, MANADO – Ratusan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 17 Manado, siap menempati Ruang Kelas Baru (RKB) yang pembangunannya telah rampung. Memadainya meubeler dinilai memenuhi syarat untuk memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Meubeler masih cukup karena tahun 2024 ada bantuan dari Dinas Dikbud sebanyak 125 unit meja dan kursi, meja guru dan lemari besi,” jelas Kepala SMP Negeri 17 Manado, Janny Ety Pande, S.Pd.

Yang jadi persoalan, adalah siswa baru nanti tidak tahu mau belajar dimana, karena ruangan yang dipakai untuk KBM sekarang, nantinya akan dipakai untuk ruang guru, kantor kepala sekolah, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
“Sebagai sekolah baru, kami masih butuh banyak ruangan, termasuk ruang perpustakaan harus dipikirkan, karena fasilitasnya wajib ada,” ujar Janny serius.
Mantan Kepala SMP Negeri 03 Manado itu memulai dari nol untuk menjalankan SMPN 17 Manado. Banyak pengorbanan yang dilakukan untuk memajukan lembaga pendidikan yang baru memiliki kelas 7 dan 8.
SMPN 17 Manado efektif beroperasi sejak 2023 dengan jumlah siswa kelas 7 sebanyak 70 orang. Kini memasuki tahun 2025, jumlah siswa kelas 7 dan 8 dipadatkan jadi 4 rombongan belajar (Rombel) karena keterbatasan ruangan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Manado, Esra Rondonnuwu, mengatakan, pihaknya memberikan tambahan waktu kepada pihak ketiga untuk merampungkannya.
“Namun hingga akhir Januari 2025 ternyata bisa diselesaikan dengan baik. Keterlambatan terjadi karena ada perubahan beberapa bagian yang harus dikerjakan,” kata Esra.

Tadinya tidak ada tanggul tetapi melihat kondisi lahan yang cukup miring dan perlu ditimbun, maka dibangunlah pondasi. Belum lagi adanya gangguan protes warga soal pembangunan tanggul membuat pekerjaan terhambat.
Pantauan media ini, akhir Januari lalu, menunjukkan bangunan baru sedang dalam finishing kecil – kecilan. Beberapa pekerja terlihat sibuk merapikan bagian – bagian yang masih perlu dirampungkan.
Sekadar diketahui, bangunan kontruksi dua lantai tersebut menelan anggaran Rp 6 miliar lebih dengan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) yang disalurkan melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.
Penulis: Meldi Sahensolar.