Pilarmanado.com, MANADO – Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 88 Manado, Nancy E Pesik, S.Pd, M.Pd, mengingatkan setiap guru mengedepankan metode mengajar sebelum masuk dalam proses belajar.
Pernyataan itu disampaikan Nancy, menyusul masih adanya beberapa guru yang kedapatan tidak memafaatkan komunitas belajar unruk mengembabgkan diri dengan mengedepankan Platform Merdeka Mengajar (PMM) secara maksimal.

“Imbasnya, siswa hanya terfokus pada proses belajar dan belajar. Padahal jika diawali dengan mengajar, pola berpikir siswa akan lebih terkonsentrasi,” ujar Nancy, kepada Pilarmanado.com, Kamis (09/10/2024).
Apalagi kata Nancy, tenaga pendidik kini terus berkembang menaikkan kapasitas dan kompetensi guna menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berkarakter baik.
Menurutnya, tenaga pendidik di sekolah yang dipimpinnya itu, mengenal semboyan ‘Pantang Mengajar Sebelum Belajar’, agar proses belajar – mengajar bisa mencapai hasil maksimal.
Lebih jauh dijelaskan, untuk meningkatkan kemampuan literasi, SD Negeri 88 Manado, telah menerapkan budaya membaca di lingkup sekolah. Selain menyiapkan buku – buku bacan, sudut baca dan pojok baca, semua siswa wajib membaca selama 15 menit setiap hari.

“Budaya membaca perlu digalakkan, karena seiring kemajuan teknologi, prilaku siswa mengalami pergeseran. Mereka lebih suka nonton video ketimbang membaca,” ujarnya serius.
Dasar itulah dia menegaskan, budaya membaca sangat penting diterapkan bagi seluruh peserta didik. Apalagi kata dia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), telah menyalurkan bantuan buku bacaan non teks, sehingga sangat disayangkan jika tidak diterapkan ke siswa sejak dini.
“Saya yakin, buku dengan berbagai macam judul itu, lebih banyak gambar dari pada tulisan atau teks, sehingga anak – anak akan tertarik untuk membacanya. Dengan demikian minat baca anak mengalami kemajuan,” katanya.
Begitu juga dengan numerasi menjadi perhatian serius, karena sebagian besar siswa masih lemah khususnya di numerasi atau hitung – hitungan (matematika-red).
Di sisi lain, Nancy menyinggung program pengimbasan Gasing yang berlagsung selama 10 hari akan sangat membantu menaikkan numerasi. Menurut dia, pengjmbasan Gasing menyasar siswa kelas 5 yang tercatat sebagai peserta Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) .
“Dari 55 siswa kelas lima, hanya 35 orang yang terpiilih. Kami terus membekaki anak didik untuk megembangkan literasi dan numerasi, guna memperbaiki rapor pendidkan,” katanya.

Nancy yang juga ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Singkil, menambahkan, dirinya berkeinginan menciptakan suasana lingkup sekolah aman dan menyenangkan bagi siswa.
“Kami akan menciptakan iklim sekolah yang berkebhinekaan, jauh dari praktek perundingan, baik oleh sesama siwsa atau guru. Semua itu nantinya akan tergambar dari hasil ANBK, terutama survei karakter dan survei lingkungan belajar,” katanya.
Terkait dengan rencananya menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan, Nancy pun melakukan penataan halaman sekolah dengan memasang paving blok.
“Sebagiannya sudah dikerjakan oleh Pemkot Manado dan sisanya dirampungkan pihak sekolah,” katanya.
Penulis: Meldi Sahensolar.