Pilarmanado.com, MANADO – Meyakini sukses melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 58 Manado, Olga Rori, S.PdK, kini bertekad membentuk karakter guru dan siswa secara konsisten.
Begitu juga dengan budaya salam, sapa, senyum, sopan dan santun akan terus digulirkan, sehingga pembentukan karakter tidak hanya berlaklu di lingkup satuan pendidikan tapi juga di luar sekolah.
“Setiap apel pagi selalu diingatkan kepada peserta didik tentang pentingnya pembentukan karakter yang baik,” ungkap Olga, di ruang kerjanya, Rabu, (13/11/2024).

Menyangkut pelaksanaan ANBK, Olga mengatakan, bertujuan menaikkan rapor pendidikan, karena akan tergambar kinerja guru, kepala sekolah dan kemampuan siswa selama mengikuti pembelajaran di bangku sekolah.
Dikatakan, sekolahnya menggelar ANBK secara mandiri, dengan mengikutkan 30 peserta dan 5 cadangan. Semuanya hadir dan mengikuti dengan antusias, tanpa ada gangguan, baik jaringan internet maupun listrik.
Dirinya berharap, melalui ANBK, kemampuan literasi dan numerasi dapat terus dimaksimalkan, karena menjadi indikator penilaian rapor pendidikan, termasuk lingkungan belajar yang mendukung kompetensi guru sebagai indikator penilaian.
“Kami berharap, melalui ANBK rapor pendidikan dapat naik signifikan. Begitu juga dengan pengibambasan metode Gasing sangat membantu menaikkan numerasi,” kata eks Kepala SD GMIM 18 dan Kepsek SD Tabita Manado itu.

Pada pelaksanaan ANBK, sekolahnya mendapat kunjungan dari Asisten I Sekretariat Daerah Kota (Setdakot) Manado, Julises Oehlers, SH dan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Natalia Takalao, M.Th.
Terkait proyek pembangunan satu unit ruang kelas baru dan 6 unit toilet baru, menurut dia, sedang dalam perampungan. Dikatakan, proyek senilai Rp 590 juta dikerjakan CV Cahaya Alika Abadi.
Olga bersyukur adanya perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Manado mendukung kegiatan pembelajaran. Meski begitu dirinya berharap, Pemkot Manado juga memperhatikan keselamatan siswa, karena tanggul bagian belakang sekolah kondisinya memprihatinkan.
“Kami memang butuh ruangan karena selama ini masih diberlakukan kelas pagi dan siang. Jika hujan deras kami selalu was was takut ambruk,” ujar guru berprestasi yang rendah hati.
Dikatakan, masalah itu telah disampaikan ke Penjabat Walikota Manado Clay Dondokambey, saat berkunjung ke sekolahnya, beberapa waktu lalu, dan telah dilakukan survei pihak instansi terkait.
Penulis: Meldi Sahensolar.