“Jika benar ada intervensi, maka ini bentuk penghianatan terhadap nilai – nilai kemasyarakatan, Jangan jadikan pemilihan ketua lingkungan sebagai alat untuk kepentingan kelompok atau individu tertentu”.
Pilarmanado.com, MANADO – Pemilihan Ketua Lingkungan (Ketling) yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado diduga sarat intervensi, karena tidak sejalan lagi dengan proses demokrasi sesungguhnya.

Sebagai buktinya, ketling – ketling terpilih tetap didominasi oleh mereka – mereka yang merupakan pengurus atau pun simpatisan partai politik (Parpol) tertentu. Parahnya lagi, ditemukan adanya ketling yang tidak sehat jasmani namun tetap diakomodir.
Menjawab masalah tersebut, beberapa aktivis muda pun menyuarakan kekuatiran mereka terhadap praktik pengondisian calon ketling, yang telah diduga sebelumnya dan akhirnya terjadi.
Seperti dituturkan Billy Deheselle, pemilihan ketling tahun ini berpotensi cacat demokrasi, karena terkesan sudah diatur bahkan dipolitisir. Apalagi kata dia, dengan melibatkan sejumlah pejabat dari lingkup kerja Pemkot Manado, sangat mudah untuk menentukan pemenangnya.
“Saya menduga, proses pemilihan ketling tidak lebih dari upaya untuk mengamankan suara pada pemilihan walikota dan wakil walikota periode mendatang. Meski pemilihan kepala daerah (Pilkada) masih beberapa tahun lagi, namun persiapannya telah dilakukan sejak sekarang,” ketus Billy, Minggu (27/07/2025) malam.

Mencermati kejadian itu, Billy menandaskan, sebaiknya pemilihan ketling tidak perlu dilakukan jika hasilnya seperti itu. Menurut dia, seharusnya pemilihan ketling menjadi panutan, bukan malah menciptakan preseden buruk.
“Kami berharap ada transparansi dan netralitas. Jangan sampai pemilihan ini hanya formalitas untuk mengesahkan calon yang sudah ditentukan sebelumnya, Kalau demikian jadinya, masih lebih baik jika ketua lingkungan ditunjuk saja, mengingat mereka itu digaji dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Manado,” sindir Billy.
Pada bagian lain, Billy pun memberikan sinyal kepada masyarakat yang tidak sejalan dengan keputusan itu, untuk melakukan class action (gugatan perwakilan kelompok-red) kepada pemerintah.
Sementara Septy Saroinsong, yang dihubungi lewat ponselnya, Sabtu (26/07/2025), mengatakan, dalam tes teori yang digelar Senin, (21/07/ 2025), hasilnya telah beredar ke publik.

“Ternyata nilai dari ketua – ketua lingkungan Incumbent hampir semua nilainya di atas delapan puluh. Ini aneh, karena ketua lingkungan sekarang, sembilan puluh lima persen berafiliasi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ini mengindikasikan adanya campur tangan parpol khususnya PDIP di seleksi ketua lingkungan sangat berpengaruh,” ketus Septy.
Sementara ketua panitia panitia seleksi, Julises Oehlers, SH yang juga menjabat Asisten I Sekretariat Daerah Kota (Setdakot) Manado, yang dihubungi melalui nomor WhatsApp (WA) nya, tidak memberikan jawaban.
Penulis: Indra Ngadiman.