Pilarmanado.com, MANADO – Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 masih berlangsung. Setiap satuan pendidikan berlomba menjaring siswa baru dengan mengandalkan keunggulan masing – masing.
Namun bagi Sekolah Dasar (SD) Negeri 11 Manado, PPDB untuk menjaring siswa usia sekolah agar mendapatkan pendidikan formal. Catatan media ini, SD Negeri 11 merupakan salah satu sekolah favorit di Kota Manado, dengan jumlah siswa hampir mendekati 600 orang.
Tak heran setiap tahunnya diserbu orang tua yang mendaftarkan anaknya di tingkat SD. Padahal di lokasi yang sama, ada SD Negeri 124 dan SD Negeri 06 Manado dengan jumlah siswa yang tidak sedikit juga.
“Bagi kami yang penting anak anak bersekolah agar SDM di Kota Manado berkualitas. Kami berkompetisi secara sehat. Bahkan untuk PPDB, kami bersinergi satu sama lainnya,” ungkap kepala sekolah (Kepsek) SD Negeri 11 Manado, Femi Theresia Rumbay, S.Pd.

Mantan Kepsek 124 Manado itu menambahkan, SD Negeri 11 menargetkan siswa baru 4 rombongan belajar (Rombel), dimana tahap pertama mengakomodir calon siswa yang masuk zonasi.
“Nantinya setelah sonasi terdaftar semua, akan diberikan kesempatan kepada pendaftar di luar zonasi,” kata Femi kepada Pilarmanado.com, di ruang kerjanya, Kamis (04/07/2024).
Femi beralasan, lokasi SD Negeri 11 Manado yang ada di Jalan Sarapung merupakan jalur transit. Artinya, banyak orang tua yang bekerja di seputaran pusat kota, tetapi di luar zonasi menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, dengan alasan memudahkan antar jemput.
Karakteristik siswa SD Negeri 11 Manado adalah datang dan pergi. Artinya, orang tua mereka jika pindah tempat kerja pasti akan pergi namun ada juga yang datang.
Guna mendukung program Walikota Manado Andrei Angouw, sekolah tersebut bertekad menjaring siswa usia sekolah yang tidak mampu dan putus sekolah. “Kami sangat welcome, ” Ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskan, setelah PPDB akan dilanjutkan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Ini merupakan transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sehingga metode mengajar adalah belajar sambil bermain.

Femi yang pernah memimpin SD Negeri 58 Manado itu menjelaskan, dalam MPLS nantinya siswa baru akan diperkenalkan lingkungan sekolah seperti guru – guru, ruang kepala sekolah, toilet, perpustakaan, laboratorium, ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan semua sarana dan prasarana penunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“MPLS akan digelar selama dua minggu,” pungkasnya.
Penulis: Meldi Sahensolar.