Pilarmanado.com, MANADO – Ratusan Siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 58 Manado kini memiliki Kartu Identitas Anak (KIA), yang diserahkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Manado.
Kepala SD Negeri 58 Manado, Olga Rori, SPdk, yang ditemui, Rabu, (19/02/2025) mengatakan, pihaknya bersyukur karena sebagian besar anak didiknya telah memiliki KIA, sehingga memudahkan pihak – pihak berkompoten yang ingin mendapatkan data siswa.

Dijelaskan, siswa SD Negeri 58 Manado kini mengoleksi 305 siswa, namun hanya 295 yang tercatat dalam data pokok pendidikan atau Dapodik.
“Masih ada 10 siswa yang harus melengkapi administrasi. Jika belum tercatat dalam Dapodik, yang rugi adalah sekolah dan siswa itu sendiri, karena sulit mendapatkan bantuan seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” jelasnya.
Dikatakan, pada akhir 2024 lalu sebanyak 140 lebih siswa mendapat bantuan PIP. Menurutnya, sekolah telah mengusulkan seluruh siswa namun tidak semuanya lolos verifikasi.
Bendahara Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Tikala, telah berulang kali mengingatkan orang tua, agar menggunakan dana PIP untuk kebutuhan anak, seperti seragam sekolah, sepatu, kaos kaki, tas dan buku – buku tulis.
Terkait tujuh kebiasaan baik anak, sekolah tersebut telah menerapkannya. Bahkan kebiasaan di rumah wali kelas memantau lewat wa group untuk memastikan anak anak bangun pagi, berdoa, makan makanan bergizi dan tidur cepat.
Setiap apel pagi juga diingatkan kepada seluruh siswa sehingga anak anak jarang sekali datang terlambat.

” Saya bersyukur guru guru tidak pernah terlambat karena 15 menit sebelum jam 7 semua sudah datang. Apalagi ada apel khusus kepala sekolah dengan guru guru sebelum apel dengan seluruh siswa,” ungkap dia.
Pada bagian lain Olga menjelaskan, bangunan ruang kelas baru dan enam unit toilet telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Menurutnya, gedung baru tersebut nantinya akan difungsikan sebagai perustakaan, ruang komputer atau ruang guru.
Sekadar diketahui, proyek senilai 500 juta lebih itu menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) dan dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Manado.
“Meski telah ketambahan ruang kelas baru, namun kami masih kekurangan ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar, sehingga harus menerapkan sekolah pagi dan siang. Sedangkan untuk enam unit toilet baru cukup untuk digunakan tiga ratusan siswa,” pungkasnya.
Penulis: Meldi Sahensolar.