Pilarmanado.com, MANADO – Ratusan Siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 88 Manado, merindukan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagaimana yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.
Masalahnya, Program MBG yang digulirkan sejak 6 Februari lalu di Kecamatan Wanea, ternyata baru 5 sekolah yang dijadikan sampel atau percontohan.
Kelima sekolah itu masing – masing, SD Katolik 17 Tarsisius bersama Taman Kanak –kanak (TK)/Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Katolik, SMP Negeri 4 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 09.

Kepala SD Negeri 88 Manado, Nancy Eveline Pesik, M.Pd yang ditemui Senin, (10/02/2025) tidak menampiknya. Namun menurut dia, keterlambatan MBG dimungkinkan karena pemerintah masih mencari format yang tepat, mengingat alokasi anggarannya tidaklah sedikit.
“Kalau ada yang menanyakan kapan makan begizi gratis dilaksanakan, saya kira wajar dan logis. Saya mengakui warga di sekitar sekolah, tingkat ekonominya menengah ke bawah, dan wajarlah jika mereka sangat berharap program ini bisa secepatnya terealisasi,” ujar nancy.
Apalagi imbuh dia, kebanyakan peserta didik tidak sarapan lalu ke sekolah. Akibatnya ada beberapa siswa jatuh pingsan lantaran perut kosong. Selain itu dampak negatif lainnya, siswa sulit konsentrasi mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Sama halnya dengan siatuasi di SD Negeri 29 Manado, dimana sebagian besar ekonomi orang tua berada pada kondisi ekonomi lemah. Melihat kondisi tersebut, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Singkil itu mengatakan, yang menjadi prioritas utama MBG, adalah sekolah – sekolah di pinggiran kota.
“Kami tinggal menunggu realisasinya agar bisa meringankan beban orang tua siswa dan menambah semangat belajar anak anak,” kata Nancy memberikan solusi.

Terkait penerapan 7 kebiasaan baik Anak Indonesia Hebat, menurut dia, sudah disosialisasikan kepada seluruh siswa. Sedangkan untuk kebiasaan bangun pagi dan berdoa dj rumah, guru – guru bekerja sama dengan orang tua atau menggunakan group WhatsApp.
“Setiap hari ada jurnal yang dibuat soal rangkaian kegiatan di rumah. Sedangkan untuk senam sehat, setiap hari dilaksanakan kecuali cuaca tidak memungkinkan. Jika hujan dilakukan dalam kelas,” kata Nancy.
Saat ini SD Negeri 88 Manado mengoleksi 318 peserta didik, namun yang masuk data pokok pendidikan atau Dapodik hanya 302. Data tersebut kata nancy, agar tidak ada siswa yang terlewatkan bilamana program MBG berjalan,” pungkas dia.
Penulis: Meldi Sahensolar.