Pilarmanado.com, MANADO – Orang tua memiliki peran penting dalam menunjang dan menyukseskan program pemerintah berupa tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat (AIH), yang digaungkan di seluruh sekolah.
Keterlibatan orang tua menyokong program itu cukup beralasan, mengingat aktivitas anak lebih banyak dihabiskan di rumah ketimbang di sekolah. Dengan begitu, program yang terus disosialisasikan tidak akan mubazir, karena lantaran adanya semua pihak.
“Tujuh kebiasaan yang meliputi bangun pagi – pagi, beribadah atau berdoa, makan makanan bergizi, berolahraga, gemar belajar, gemar bermasyarakat dan tidur cepat terus kami pantau,” kata Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 24 Manado, Riet Mogea, S.Pd, Jumat, pekan lalu.

Dikatakan Riet, untuk memantau aktivitas siswa di rumah, sekolah melibatkan seluruh wali kelas dan kepala sekolah, bekerja sama dengan orang tua. Riet menjelaskan, untuk memantau aktivitas siswa di rumah, para guru membentuk grup yang dipaketkan dalan WhatsApp
Sementara kegiatan di lingkungan sekolah meliputi apel pagi, alahraga senam sehat anak Indonesia hebat. Untuk senam sehat mulai disosialisasikan kepada peserta didik sejak awal Januari. Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan pada Selasa dan Jumat.
“Jika terlambat apel pagi, berarti tidak bangun pagi tepat waktu, karena tidak tidur cepat. Disinilah pentingnya peran orang tua membiasakan anak – anak mereka untuk disiplin,” ungkapnya memberi alasan.
Sementara kewajiban menyanyikan lagu lagu nasional terutama Indonesia Raya dilakukan setiap hari pada apel pagi. Hal ini untuk menumbuhkan rasa nasionalisme bagi siswa yang menjadi generasi penerus cita – cita bangsa.
Untuk apel pagi kata dia, dipercepat sebelum pukul 07.00 WITA. Sedangkan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai pukul 07.15 WITA. Penerapan 7 kebiasaan baik AIH ini bertujuan untuk pembentukan karakter anak didik.
Terkait Makanan Bergizi Gratis (MBG), menurut Riet, telah disampaikan baik yang telah tercatat dalam daftar pokok pendidikan atau Dapodik maupun yang belum terdaftar. Hanya saja kata dia, hingga kini MBG belum juga terealisasi.
Penulis: Meldi Sahensolar