Pilarmanado.com, MANADO – Satuan pendidikan diingatkan untuk menaati Surat Keputusan Bersama (SKB) menteri, yang memuat ketentuan cuti bersama dan kalender pendidikan.
SKB yang ditandatangani Menteri Agama (Menag), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN – RB) dan Menteri Ketenagakerjaan atau Menaker, memutuskan kalau cuti bersama terhitung sejak 28 Maret 2025 hingga 7 April 2025.

Sementara Ketua Kelompok Kegiatan Kepala Sekolah (K3S) Kota Manado, Lexie Palohoen, S.Pd mengatakan, sesuai kalender pendidikan liburan sekolah dimulai 26 Maret 2025 hingga 8 April 2025.
“Murid sekolah masuk tanggal 9 April, sementara guru guru tanggal 8 April. Dirarapkan, guru tidak menambah masa liburan. Sedangkan untuk siswa dapat mengisi masa liburan dengan kegiatan positif,” ujar Lexie, yang juga Kepala Sekolah Dasar (SD) Katolik 17 Tarsisius Manado, Senin (25/03/2025).
Dijelaskan, berdasarkan kalender pendidikan yayasan, ujian mid semester dimulai 10 hingga 14 Maret 2025 dan penerimaan hasil rapor pada 21 Maret mendatang. Khusus murid kelas 6, sedang dipersiapkan untuk ujian akhir atau sumatif akhir, pada 22 hingga 28 April 2025.
“Kami mengingatkan orang tua yang belum sempat mengambil rapor diberikan kesempatan hingga 25 Maret. Selain itu, kami mengimbau orang tua dapat membantu sekolah mempersiapkan anak – anak mereka menjelang ujian akhir,” katanya.

Pada bagian lain, Lexie menjelaskan kalau program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulir sejak 6 Januari 2025 di SD Katolik 27 Tarsisius Manado, berjalan lancar. Hanya saja, terhitung 17 hingga 20 Maret, murid hanya mendapat takjil yang terdiri dari snack dan telur.
Menurut dia, perubahan tersebut sudah diinformasikan kepada pihak sekolah karena ada pembenahan di dapur umum. Meski begitu, Program MBG sangat membantu murid dan orang tua, karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk makan siang di sekolah.
“Selain itu, murid – murid diajari cara makan yang baik dan benar serta makin mandiri. Bukan hanya soal makan bergizi gratis, tetapi murid diajarkan untuk budaya antre, sopan dalam makan serta ada kebersamaan dan kemandirian,” pungkas Lexie. Penulis: Meldi Sahensolar.