Pilarmanado.com, MANADO – Sekolah Dasar (SD) GMIM 16 Manado berhasil meluluskan satu siswa pengungsi Gunung Ruang, yang diikutsertakan pada Ujian Akhir Sekolah (UAS).
Sementara pengumuman kelulusan dan acara penamatan SD GMIM 16 Manado berlangsung sederhana namun begitu berkesan. Suasana penamatan begitu meriah dihadiri seluruh orang tua siswa kelas 6.
Saat pembacaan kelulusan siswa nampak tegang karena sebelumnya Kepala SD GMIM 16 Manado, Troitje Balansawang, S.Pd, M. Pd sudah memberitahukan bahwa ada yang tidak lulus.

Namun, begitu sampul diserahkan kepada siswa didampingi orangtua, membuka dan membacanya, ada dari mereka yang sempat meneteskan air mata saat membaca karena dikira tidak lulus.
Setelah pengumuman kelulusan, tembang Hymne Guru dikumandangkan pada lulusan, membuat susana semakin mengharukan. Apalagi saat seorang siswa, Talaar membawakan ungkapan hati mewakili lulusan, tak terasa air mata menetes.
Intinya para siswa mengaku belajar tentang kesedehanaan di SD GMIM 16, baik dalam hal berpakaian, pergaulan, bermain hinga belajar dan bersenda gurau.
“Keteladanan pak guru dan ibu guru patut ditiru, bahwa kesederhanaan tidak harus hidup mewah dan berkilau. Marahnya kepala sekolah membuat kamu jadi lebih baik,” ungkap Tilaar, terharu.
Troitje dalam sambutannya mengingatkan kepada para lulusan untuk terus melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi untuk meraih kesuksesan. Dia juga mengingatkan janji anak didiknya akan menjadi orang sukses.

“Saya ingatkan para lulusan juga tidak mempermalukan Tuhan, orang tua, diri sendiri dan almamater. Jadilah orang sukses di masa mendatang. Orang yang patuh dan berbakti pasti sukses,” ungkap Balansawang memberi motivasi.
Dikatakan, SD GMIM 16 meluluskan 13 siswa kelas 6, terdiri dari 4 laki laki dan 9 perempuan, ditambah satu siswa titipan dari pengungsi Gunung Ruang Tagulandang.
“Acara penamatan merupakan inisiatif orang tua. Kami hanya terundang. Terima kasih kepada orang tua yang sudah melaksanakan acara penamatan,” pungkas Troitje.
Penulis: Meldi Sahensolar.