Pilarmanado.com, MANADO – Sekolah Dasar (SD) Inpres Winangun sukses menggelar gebyar literasi, seni dan karya siswa selama dua hari, Kamis (06/06/2024) dan Jumat (07/06/2024). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari implementasi kurikulum merdeka, bertajuk ‘SD Inpres Winangun Berani Berkarya’.
Terlihat, halaman SD Inpres Wiangun dipadati ratusan siswa dan orang tua yang menyaksikan hasil karya anak didik serta pagelaran seni dari semua siswa kelas satu hingga enam.
Selain itu, terpantau juga semua hasil karya siswa yang terpampang depan kelas masing- masing, sehingga memudahkan orang tua untuk melihat langsung hasil karya anak-anak mereka.

Pengawas Binaan dari dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kota Manado, Naftali Bawata’a dan ketua komite, Teldrik Potaboda, ikut hadir dan memberikan apresiasi terhadap kinerja kepala sekolah dan para guru.
Kepala SD Inpres Winangun, Lantriyani Wahiu, S.Pd, di sela – sela kegiatan mengatakan, kegiatan di hari pertama diawali lomba menggambar dan mewarnai, bagi siswa kelas rendah dan lomba mengarang untuk kelas 4, 5 dan 6. Sedangkan di hari kedua, dilaksanakan gelar karya dan pagelaran seni.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi membaca dan numerasi bagi seluruh anak didik. Jadi, apa yang menjadi hasil karya siswa, mulai dari mengambar, mengarang cerita dan hasil kerajinan, semuanya ditampilkan,” jelas Lantriyani, kepada Pilarmanado.com, Jumat kemarin.
Kegiatan seperti itu kata mantan kepala sekolah (Kepsek) SD Negeri 36 Manado itu, akan dilaksanakan setiap tahun sebagai wujud dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Lantryani sendiri merupakan guru penggerak dan sering terlibat dengan kegiatan serupa. Lantriyani mengatakan, pada tahun sebelumnya kegiatan tersebut bernama Market Day.
Disebutkannya, guru – guru harus keluar dari zona nyaman, karena kurikulum merdeka menuntut adanya perubahan mindset atau cara berpikir dalam pembelajaran maupun penerapannya.
“Sebelumnya agak kesulitan karena belum terbiasa, tetapi lama lama keasyikan juga, karena membawa manfaat terutama pengembangan diri siswa,” katanya mengingatkan.

Dia akhir kegiatan, pengawas Naftali dan Ledrik diberikan kesempatan menyerahkan hadiah bagi para pemenang lonba, didampingi Kepsek Lantriyani. Selain gelar karya, siswa kurang mampu juga mendapat bantuan dari sekolah berupa baju seragam, tas sekolah dan ATM.
Penulis/Editor: Meldi Sahensolar.