Pilarmanado.com, MANADO – Sekolah Negeri (SD) Negeri 103 Paniki Bawah, kini mulai mengembangkan permainan tradisional bagi peserta didik lewat kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila(P5).
Hal itu dimaksudkan untuk mengimbangi pengaruh informasi teknologi yang membuat anak didik lebih suka bermain game dan lain – lainnya.

Kepala SD Negeri 103 Manado, Masje Liow, S.Pd, ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/09/2024) mengatakan, permainan tradisional mulai digalakkan tahun ajaran baru 2024/2025.
Selain sebagai sarana hiburan, permainan tradisional juga sarana pembelajaran bagi generasi muda, untuk memahami nilai – nilai kebersamaan, kerja sama, kerukunan dan persaudaraan.

Masje menjelaskan, permainan tradisional melatih kreativitas anak, mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional anak, sebagai media pembelanaran nilai – nilai positif, serta mengembangkan kemampuan motorik dan biomotorik anak.
“Kegiatan ini masuk P5 dan dilaksanakan seminggu sekali. Anak – anak sangat senang sekali dengan permainan tradisional ini,” ujarnya, sembari menambahkan, akan terus mengembangkan permainan yang sudah ditinggalkan.
Adapun permainan tradisional yang dikembangkan, antara lain, lari tempurung, kami kaya kaya dan kami miskin miskin, tali tanah, congklak, pk fab batu, enggang (kak kuda) talam gunung atau cenge,
Lebih jauh kepala sekolah (Kepsek) Masje mengatakan, sekolah yang dipimpinnya itu juga melakukan pemeriksaan kesehatan anak dari Puskesmas Paniki Bawah.

“Untuk kelas besar pemberian imunisasi anti kanker serviks khusus siswa perempuan, kemudian anti tetanus dan pemberian obat cacing bagi seluruh siswa. Terima kasih untuk Pemerintah Kota lewat Puskesmas Paniki Bawah,” ungkap Masje bersemangat.
Penulis: Meldi Sahensolar.