Pilarmanado.com, MANADO – Sebanyak 34 siswa di Sekolah Dasar (SD) Inpres 4/28 Manado, hingga kini belum terdaftar dalam data pokok pendidikan atau Dapodik. Sebagai risikonya, puluhan siswa tersebut bakal menemui kesulitan saat kelulusan nanti.
Tidak terdatanya siswa dalam Dapodik, tak hanya berdampak kurang baik bagi peserta didik itu sendiri, tetapi juga terhadap guru, pimpinan satuan pendidikan dan sekolah.

Kepala SD Inpres 4/82 Pandu, Mesye Andisi, yang ditemui di kantornya, Rabu, (12/02/2025), mengaku telah berulang kali mengingatkan orang tua, segera melengkapi syarat administrasi berupa Kartu Keluarga (KK).
“Sayangnya, imbauan yang sekolah sampaikan, hingga kini belum juga terealisasi. Ada – ada saja alasan orang tua, meski ketentuan itu untuk kepentingan studi anak – anak mereka,” ujar Mesye memberi alasan.
Dikatakan, peserta didik yang identitasnya tidak masuk Dapodik, tak akan mendapatkan bantuan pendidikan, seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan bantuan resmi lainnya dari pemerintah pusat.
Sementara pihak sekolah juga dirugikan karena dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan terpotong secara otomatis, yang disesuaikan dengan jumlah siswa dalam Dapodik.
Pada bagian lain, Mesye juga menyentil keterbatasan ruangan kelas. Imbasnya, sekolah terpaksa memberlakukan sekolah pagi dan siang, agar bisa belajar dengan efektif.
Lebih jauh dikatakan, meski pada 2024 lalu sekolahnya mendapat bantuan pembangunan 1 Ruang Kelas Baru (RKB) dan rehabilitasi ruangan kantor kepala sekolah, namun hingga kini belum bisa digunakan.

“Ruangan kepala sekolah masih dalam perampungan. Terkadang saya berkantor di kantin atau ruangan kelas tiga, saat berakhirnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),” ujar dia.
Meski begitu imbuh dia, kekurangan fasilitas tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk bekerja maksimal. Menurut dia, dirinya harus menyesuaikan dengan mengedepankan kepentingan para siswa mendapatkan pendidikan layak.
Terkait penerapan 7 kebiasaan baik Anak Indonesia Hebat, Meyse mengatakan, sangat membantu pembentukan karakter serta pendisiplinan peserta didik. Sedangkan mengenai senam sehat, sebagian besar sudah dikuasai siswa dengan baik,
“Sekarang ini hampir tidak ada lagi siswa yang datang terlambat, karena pukul setengah tujuh, sebagian besar siswa sudah berada di sekolah,” pungkas dia.
Penulis: Meldi Sahensolar.