Pilarmanado.com, MANADO – Sekolah Dasar (SD) Negeri 24 Manado mengoleksi sedikitnya 50 murid yang hingga kini belum terdaftar dalam data pokok pendidikan (Dapodik).
Imbasnya, selain kesulitan mendapatkan data pribadi murid, sekolah juga berisiko mengalami kerugian meteril, karena tidak bisa menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara utuh.

“Artinya, sekolah kehilangan dana BOS yang cukup besar. Betapa tidak, dari 145 murid, baru 95 murid yang tercatat dalam Dapodik,” ujar Kepala SD Negeri 24 Manado, Riet Mogea, S.Pd, di kantornya, Rabu (28/05/2025).
Riet menerangkan, belum terdatanya puluhan murid tersebut dalam Dapodik, lantaran tidak lengkapnya administrasi berupa Kartu Keluarga (KK) beserta syarat mutlak lainnya.
“Padahal sekolah telah sering mengingatkan orang tua agar secepatnya melengkapi syarat yang dibutuhkan. Memang ada sebagian murid berasal dari keluarga broken home. Belum lagi banyaknya siswa pindahan yang belum dimutasi Dapodiknya dari sekolah asal,” terang Riet.
Namun begitu, sebagian besar murid secara bertahap melengkapi administrasinya sehingga mulai di upload dalam Dapodik. Dirinya memastikan pada 2026 mendatang, semua murid sudah masuk Dapodik.
Dijelaskannya, pada tahun ini sekolah yang dipimpinnya akan meluluskan 20 murid kelas 6. Sedangkan untuk penamatan akan dilaksanakan sederhana dengan melibatkan langsung orang tua.

“Tugas kami menyerahkan hasil kelulusan dan soal penamatan diatur oleh orang tua. Acara penamatan akan dilaksanakan di aula sekolah ini. Saya dan guru – guru hanya diundang untuk hadir,” jelas Riet, yang telah memimpin sekolah tersebut selama 9 tahun.
Terkait penerimaan murid baru tahun ajaran 2025/2026, SD Negeri 24 hanya mengambil kuota 1 rombongan belajar atau Rombel, karena terbatasnya ruangan belajar.
“Masalahnya ada dua ruangan yang rusak berat dan rencananya akan direhabilitasi pada tahun anggaran 2025 ini,” pungkas Riet.
Penulis: Meldi Sahensolar.