Pilarmanado.com, MANADO – Delapan toilet yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Manado di Sekolah Dasar (SD) Negeri 103 Paniki Satu terkesan mubazir, lantaran tidak dapat difungsikan secara normal.
Kuat dugaan, keberadaan toilet – toilet yang berjumlah sekira 10 unit (8 toilet ditambah 2 urinoir), sejak rampung dibangun hingga sekarang tak dapat digunakan, lantaran tidak memiliki septic tank dan sarana air bersih.

Terbongkarnya bangunan – bangunan amburadul itu, setelah adanya pengeluhan beberapa guru dan sejumlah orang tua murid yang terpaksa antre saat akan membuang air kecil maupun air besar.
Hebatnya lagi, masalah tersebut tersimpan rapi, meski telah menjadi pembicaraan serius, baik sesama pendidik maupun orang tua murid. Kabarnya, kepala sekolah yang memimpin satuan pendidikan tersebut, enggan buka mulut karena adanya intervensi dari oknum – oknum tertentu.
Informasi yang diperoleh menyebutkan kalau toilet – toilet tersebut dibangun pihak ketiga sekira 2021 lalu. Sedangkan nama perusahaan, kontraktor serta besarnya anggaran tidak diketahui lagi, karena pembangunannya menyita waktu cukup lama.
Mirisnya, sekolah yang kerap berganti kepala satuan pendidikan itu, tidak satu pun dari mereka menyinggung apalagi membuka mulut membeberkan masalah itu kepada media massa.

Pantauan yang dilakukan beberapa wartawan, toilet – toilet itu terlihat jorok lantaran tidak lagi terawat. Secara fisik, ada beberapa toilet dijadikan sebagai barang rongsokan milik sekolah.
Sekarang ini, satuan pendidikan yang menampung murid sekira 400 an orang itu, hanya difasilitasi 2 toilet yang berada di samping kanan sekolah. Kondisi itu jelas tidak sebanding dengan banyaknya murid.
Idealnya untuk jenjang SD, 1 toilet berbanding 25 murid. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), rasio yang direkomendasikan, 1 untuk 50 murid dan 1 untuk 75 murid.
Beberapa orang tua yang ditemui terpisah mengaku kerap mengantar anak mereka ke rumah, lantaran tidak tahan saat akan membuang air kecil atau air besar. Dasar itulah mereka pun berharap, pemerintah dapat memperhatikan masalah tersebut.
Penulis: Tim APPM