Pilarmanado.com, MANADO – Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Manado, Venny Mononimbar, S.Pd, mengaku kewalahan menghadapi orang tua siswa yang ngotot menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut.
Venny yang ditemui Pilarmanado.com, di kantornya, mengatakan, dia bersama para pendidik kelimpungan menyusul telah over-nya jumlah siswa yang terdaftar di salah satu sekolah terbesar dan terpadat di kawasan Mapanget.
Dijelaskannya, pada tahun ajaran 2024/2025, tercatat siswa baru yang terdaftar berjumlah 396 orang. Jumlah tersebut meningkat drastis dibanding tahun lalu sebanyak 360 an siswa.

“Berbagai cara sudah kami lakukan, dengan cara mengalihkan orang tua untuk mendaftarkan anak mereka ke SMP Negeri 14. Bahkan tidak sedikit pendaftar yang masuk zona merah, seperti di GPI sudah ditolak, namun dengan berbagai cara mereka gunakan agar bisa masuk.” ujar kepala sekolah (kepsek) energik dan murah senyum itu.
Di sisi lain, Venny juga mengakui kalau membludaknya jumlah siswa baru disebabkan banyaknya titipan. Sedangkan alasan lainnya karena lokasi SMP Negeri 10 Manado, strategis karena berada di jalur utama menuju Bandara Sam Ratulangi.
Begitu juga dengan transportasi, mudah dijangkau, baik dari Kabupaten Minahasa Utara (Munut) terutama di kawasan – kawasan perbatasan langsung dengan Kota Manado.
“Akibat membludaknya jumlah siswa baru membuat SMP Negeri 10 katambahan 12 rombongan belajar (Rombel). Kami tidak bisa terima siswa baru lagi. Tidak ada ruang kelas yang tersedia, ” imbuhnya.
Menyentil masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) akan dilaksanakan, Senin 15 Juli, Venny menjelaskan, telah diawali dengan pra MPLS, sejak Jumat, 12 Juli dengan mengundang calon siswa baru untuk mengecek kelas masing masing.
“MPLS akan berlangsung selama tiga hari, dengan berbagai materi, antara lain Kurikulum Merdeka dan Mandala Wiyata,” pungkas dia.
Penulis: Meldi Sahensolar.