Pilarmanado.com – Seiring diterapkannya program Full Day School (FDS), Sekolah Dasar (SD) Negeri 78 Manado, juga tengah mempersiapkan dan fokus pada pembentukan karakter siswa.
Untuk memuluskan kedua program tesebut, kepala sekolah dibantu para pendidik, serius mensosialisasikannya kepada orang tua siswa. Upaya itu sebagai langkah guna mencegah terjadinya tumpang tindih atau cara pandang yang salah.

Kepala SD Negeri 78 Manado, Ferdy Rataq, S.Pd, M.Pd, ketika ditemui di kantornya Selasa, (27/08/2024) membenarkan, pihaknya sudah menyampaikan kepada orang tua.
“Untuk tahap awal, program FDS menyasar siswa kelas 4 dan 5 dengan jam pulang pukul dua lebih lima lima menit. Mungkin yang menjadi masalah adalah jam pulang siswa yang lebih lama, sehingga butuh persiapan, seperti makanan dan pakaian serta waktu,” ujar Ferdy.
Disebutkannya, terkait makan siang serta pakaian ganti, sekolah menyerahkan hal itu kepada orang tua untuk ditindaklanjuti. Meski begitu imbuh Ferdy, orang tua setuju, karena FDS merupakan program positif yang akan membentuk karakter siswa, pengembangan bakat dan talenta setiap peserta didik.
Langkah itu juga untuk meminimalisasi anak didik bermain game melalui ponsel. Selain itu, anak didik bisa mengembangkan diri dan memberikan pembelajaran secara kontekstual.
Ada pun materi yang diberikan meliputi Bahasa Inggris, pembelajaran anti korupsi dan pengolahan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Menurutnya, sosialisasi anti korupsi bagi siswa sangat penting. Sebab, kata dia, jika sejak dini siswa sudah dibekali dengan perbuatan jujur, kelak mereka akan menjadi generasi muda yang cerdas dan berkarakter.
“Khusus anti korupsi, ada orang tua yang mempertanyakan urgensinya menyampaikan materi anti korupsi bagi anak-anak. Untuk menjawabnya, saya mempersilahkan orang tua yang juga seorang jaksa untuk menjelaskannya,” ujar Ferdy.

Menurutnya, sosialisasi anti korupsi bagi anak anak sangat penting dan strategis. Sebab sejak sini sudah dibekali sehingga kelak mereka akan menjadi generasi muda yang cerdas dan berkarakter.
Saat ini Ferdy sedang merampungkan data pokok pendidikan (Dapodik) karena akan ditutup akhir Agustus 2024. Diakuinya, ada beberaps siswa pindahan yang belum punya kartu keluarga atau akte kelahiran.
“Bahkan ada siswa yang sudah masuk sekolah dan belajar, tetapi datanya masih ditahan di sekolah asal. Artinya mereka belum keluarkan dari Dapodik, dan masalah itu harus secepatnya diselesaikan,” katanya.
Saat ini SD Negeri 78 Manado mengoleksi sebanyak 160 an siswa. Untuk peserta didik baru terdata 32 orang, dan belum termasuk siswa pindahan.
Penulis: Meldi Sahensolar.