Pilarmanado.com, MANADO – Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri Winangun, Kota Manado, Susana Youne Mandagi, S. Pd, memberlakukan aturan melarang seluruh siswanya pulang tanpa dijemput orang tua atau wali.
Larangan itu menurut Susana, sebagai bentuk antisipasi sekolah menyusul cukup maraknya penculikan anak yang terjadi di Wilayah Indonesia. Selain itu, Susana juga mengimbau para guru tidak meninggalkan sekolah, sepanjang masih adanya anak didik yang belum pulang.

“Lebih baik kita mengambil langkah antisipatif, dari pada setelah terjadi peristiwa baru bertindak. Saya juga melarang pintu gerbang ditutup selama jam pelajaran berlangsung,” kata Susan panggilan akrabnya, Jumat pekan lalu.
Pada bagian lain Susan menjelaskan, untuk memudahkan pengawasan kegiatan siswa dalam penerapan 7 kebiasaan baik Anak Indonesia Hebat (AIH), pihaknya memantau melalui fasilitas WhatsApp.
Dikatakannya, pantauan aktivitas siswa meliputi kebiasaan bangun pagi, berdoa atau ibadah, berolahraga, makan makanan bergizi, gemar belajar, bersosialisasi dengan masyarakat serta kebiasaan tidur cepat.
Untuk memantapkan program tersebut, Susan pun merangkul orang tua agar terlibat langsung membantu, agar anak – anak mereka terbiasa dengan kebiasaan – kebiasaan yang telah diterapkan.
“Anak yang tidur cepat, pasti akan bangun pagi dan tidak terlambat ke sekolah. Untuk masalah ini, orang tua memegang peranan penting mengingatkan anak anak mereka,” katanya mengingatkan.

Sedangkan untuk senam sehat telah disosialisasikan setiap hari. Diperkirakan sudah 80 persen siswa sudah menguasainya. Nantinya senam sehat digelar 2 minggu sekali, sementara menyanyikan lagu – lagu nasional setiap hari, terutama Indonesia Raya.
“Setiap hari dibuat jurnal kegiatan siswa oleh wali kelas masing masing, selain memantau lewat video call. Saat ini SD Negeri Winangun mengoleksi 190 siswa, dan siap untuk mengikuti program makan bergizi gratis,” pungkas dia.
Penulis: Meldi Sahensolar.