Pilarmanado.com, MANADO – Sistem acak peserta Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), menyisakan cerita menggelikan bagi kepala sekolah, guru dan siswa di lingkup Sekolah Dasar (SD) Negeri 67 Manado.
Masalahnya, seorang siswa yang telah meninggal dunia dua tahun lalu, namanya justru terakomodir sebagai peserta ANBK. Parahnya lagi, peserta didik tersebut justru masih tercatat dalam daftar pokok pendidikan (Dapodik). Imbasnya, gladi bersih hanya diikuti 15 peserta.

“Sebelumnya, kami sudah minta operator mengeluarkannya nama siswa itu dari Dapodik, tetapi tetap keluar sebagai peserta ANBK,” kata Kepala SD Negeri 67 Manado, Merry Soleran, S. Pd.
Dikatakan, sebenarnya terdaftar 16 peserta yang dikeluarkan Kemedikbusristek. Namun ada siswa yang sudah meninggal 2 tahun lalu masih tercatat dalam Dapodik.
Di sisi lain, Merry mengatakan, SD Negeri 67 Manado sukses mengelar gladi bersih ANBK gelombang 4, pada Rabu (23/10/2024) dan Kamis (24/10/2024). Terpantau, peserta ANBK antusias mengikuti gladi bersih yang melibatkan teknisi dan pengawas internal, dengan diawasi langsung kepala sekolah.

Pada hari pertama, peserta menerima materi literasi dan survei karakter, kemudian numerasi dan survei lingkungan belajar, pada hari kedua. Selain SD Negeri 67, ada juga sekolah bergabung, yaitu SD Negeri 68 Manado pada hari yang sama.
Catatan media ini, sejak memimpin sekolah tersebut, Merry banyak melakukan perubahan, seperti penataan lingkungan sekolah, peningkatan kompetensi guru serta penerapan disiplin secara konsisten.
“Untuk pembentukan karakter siswa, saya setiap pagi, memberikan pembinaan dengan cara menyapa peserta didik, serta menularkan budaya salam, sapa, senyum, sopan dan santun. Setelah apel pagi semua siswa memberi salam kepada seluruh guru sebelum masuk kelas,” katanya.
Tak pelak dalam waktu singkat, sekolah itu melejit, seiring terus meningkatkan keinginan orang tua menyekolahkan anaknya. Itu terlihat saat dibukanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lalu.
“Siswa baru yang masuk 31 orang dan yang lulus 14 orang. Belum lagi termasuk siswa pindahan sebanyak 28 orang. Ini merupakan langkah sukses karena sekolah ini memberikan lompatan seiring meningkatnya jumlah siswa dan terbagunnya citra positif sekolah,” jelas dia.
Penulis: Meldi Sahensolar.